Proverbs 3:5-6


Metuchen, Jan 1, 2017

Hello 2017, tidak hanya menjadi hari baru di tahun yang baru tapi juga permulaan baru utk hidup saya. Saya telah membuat suatu pilihan, sebagai manusia saya diserang oleh suara2 yang melemahkan saya, apakah pilihan ini sudah tepat? apakah ada jaminan atas pilihan saya ini?

Tapi, Puji Tuhan, di akhir tahun 2016, di saat saya menyatakan ketidakmampuan saya, TUHAN menjawab melalui nats ayat emas yang dibagikan sebagai pegangan di tahun 2017.

Amsal 3:5-6 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Kiranya TUHAN selalu mengingatkan saya :

  • Untuk percaya kepada TUHAN. Percaya kepada TUHAN menyatakan bahwa orang tidak akan mempercayai kemampuannya sendiri. Orang yang memiliki pengertian yang kurang akan terbuka terhadap kekuatan dan hikmat Tuhan, yaitu panduan hidup yang lebih baik. Jika orang tahu Tuhan ada dalam jalannya, orang itu akan tentunya adalah orang yang benar, dan Ia akan menjaga orang itu agar tetap di jalan yang lurus.
  • Ketergantungan pada Allah adalah pusat hidup kristiani berkelimpahan.
  • Mempercayai-Nya dengan segenap hati kita berarti memberi-Nya KENDALI atas keluarga kita, keuangan, pekerjaan, dan segala sesuatu yang lainnya.
  • Kebersandaran kita pada Tuhan penting artinya dalam kehidupan yang berbuah: kita diingatkan agar, “percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”.
  • Ketika menghadapi pengambilan keputusan, kita dapat tergoda untuk mencari dan memilih jawaban menurut pikiran kita yang terlihat benar. Tapi kita tidak bisa mengetahui semua fakta atau memprediksi dengan pasti bagaimana orang lain akan merespon. Namun, Allah adalah mahatahu. Dia ” membaca ” hati dan mengerti setiap pikiran, tidak ada aspek kehidupan kita lolos dari perhatian-Nya (1 Taw 28:9 ; Maz 11:4), dan Dia peduli tentang semua orang. Itu sebabnya Dia sendiri tahu mana keputusan yang terbaik untuk setiap situasi.
  • Hidup berkelimpahan juga menyangkut pengakuan kita akan Tuhan dalam semua yang kita lakukan (ay 6). Berbicara tentang Dia juga merupakan bagian dari apa artinya memberikan pengakuan akan Tuhan. Sebagai anak-anak-Nya, kita harus memiliki keserupaan dengan Tuhan dalam pikiran kita, sikap, dan tindakan.
  • Prioritas kita adalah untuk merefleksikan-Nya, dan rencana-rencana kita harus sesuai dengan kehendak-Nya .
  • Hidup menjadi berbuah ketika kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Dengan membiarkan Roh-Nya untuk menguasai hidup (Gal 2:20), kita akan menemukan kehidupan kita ditandai dengan makna hidup dan kepuasan hidup.

(Source: http://catatan-saat-teduh.blogspot.com/2013/05/amsal-3.html?m=1, Dr. Charles Stanley, In Touch Ministries)

With love,

Kei Shinta 

~ by keishinta on January 1, 2017.

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

 
%d bloggers like this: