Kisah Unik Demonstrasi di Stuttgart, Jerman


Indonesia, 20 Agustus 2011

Jika pada tahun 1998 yang lalu aku ditanya dengan sebuah pertanyaan “apakah hobimu ?” jawaban cepat dan lugas yang keluar dari mulutku tentu demo. Demo ?? kok demo ?? Tentu itu pula respon atas jawabanku dari pertanyaan sebelumnya. Yahhh, itu pasti dan masuk akal, bagaimana tidak ? Aku mulai masuk kuliah tahun 1998 di sebuah Perguruan Tinggi Swasta yang cukup terkenal di Jakarta, pada saat aku mulai masuk kuliah, saat yang bersamaan pula suhu politik di negeri tercinta ini, Republik Indonesia, sedang bergejolak. Bahkan lebih dari pada itu. Darurat, mungkin.

Semua diawali dengan keinginan hampir seluruh rakyat Indonesia yang sudah jenuh (mungkin) dengan rezim yang ada yang jika tidak salah, pemerintahan pada saat itu dipimpin oleh seorang yang sudah memerintah selama 32 tahun lamanya. Mungkin bisa disimpulkan bahwa rakyat pada saat itu ingin merasakan seseorang yang baru untuk memimpin negara saat itu.

Keinginan hampir dari seluruh rakyat itu pun disalurkan dengan cara yang turun ke jalan demi mengajukan tuntutan penggantian kekuasaan, termasuk aku salah satunya, dengan statusku sebagai mahasiswa pada saat itu. Tidak cuma aku, ada banyak bahkan ribuan mahasiswa lain yang turun ke jalan. Hingga puncaknya,,,, aksi itu akhirnya menyebabkan terenggutnya beberapa nyawa dari rekan-rekan kami mahasiswa. Insiden itu menyulut semangat rekan-rekan mahasiswa lainnya bahkan tak hanya itu warga masyarakat pun ikut empati. Keadaan semakin memanas tidak terkendali dan pada akhirnya tuntutan berakhirnya kekuasaan pun terwujud. Kisah yang tak terlupakan.

Tapi …. STOP !!!

Saya bukan mau membahas kisah itu kembali tapi kejadian sama terulang kembali !

Saya… disini… sendiri…. sedang asik travelling dan bukan dengan status mahasiswa lagi, berdiri diantara kerumunan orang banyak, BUKAN DI INDONESIA tapi di JERMAN.. 

13 September 2010, di sebuah stasiun kereta di Jerman, tepatnya di Stasiun Stuttgart, Jerman saya berdiri diantara banyak kerumunan massa, dimulai dari anak kecil yang masih duduk di junior high school sampai orang-orang tua yang cukup berumur pun ada. Sebagian dari mereka memakai kaos seragam berwarna hitam bertuliskan “penolakan dipindahkannya Stasiun Suttgart ini ke tempat yang baru” tentu dalam bahasa Jerman, seraya di tangan mereka ada spanduk dan tulisan-tulisan yang sama dalam selembar karton yang besar yang mereka promosikan dengan cara mengangkat tinggi ke udara.

saya berdiri diantara kerumunan massa

Yang unik dari demo di Jerman kali itu adalah di saat yang bersamaan ada pula kegiatan berjualan di tempat yang sama. Barang yang diperjualbelikan sudah tentu barang-barang yang mendukung kegiatan demo itu, seperti kaos seragam berwarna hitam bertuliskan “penolakan dipindahkannya Stasiun Suttgart ini ke tempat yang baru” tentu dalam bahasa Jerman dan juga terompet.

ini adalah stand tempat dijualnya barang-barang pendukung kelancaran demonstrasi

Jadi, terompet ini akan dibunyikan secara serentak dan bersamaan pada saat seorang yang tengah berorasi itu mengatakan kepada massa yang berkumpul “barangsiapa yang tidak setuju dengan rencana dipindahkannya Stasiun Stuttgart bunyikan terompet”. Teeeeeeeeeettttttttttttt teeeeeeeeeeeeeeeeettttttttttttt …. bunyi terompet pun riuh terdengar.

Yang patut ditiru dari demo yang berlangsung di Stuttgart, Jerman ini adalah kegiatan demo ini sama sekali tidak mengganggu kegiatan atau jadwal kereta api. Masyarakat yang tidak ikut berdemo pun masih tetap BISA LALU LALANG SECARA BEBAS, baik yang menuju ke bawah tanah untuk naik kereta ataupun yang baru saja dari keluar dari kereta bawah tanah dan mau ke atas untuk melanjutkan perjalanan mereka. Demo tetap bisa berlangsung normal.

Aku berdiri di tengah-tengah tangga dan ekskalator turun naik dimana orang-orang yang tidak ikut berdemo bebas lalu lalang, dibelakang aku juga ada kerumunan pendemo yang tengah asik mendengarkan orasi

Jika demo di Indonesia identik dengan macet, maka demo di Jerman …. simpulkan sendiri yaaa 😉

Salam,

kei

~ by keishinta on August 21, 2011.

6 Responses to “Kisah Unik Demonstrasi di Stuttgart, Jerman”

  1. […] dari postingan aku sebelumnya tentang Kisah Unik Demonstrasi di Stuttgart, Jerman, maka saya akan melanjutkan kisah unik lainnya saat saya sedang berada di Jerman, bisa dibilang […]

    Like

  2. bisa digiring ke penjara klo disini demo menganggu ketertiban umum 😀

    Like

    • hahahaha iya say, mangkanya meski rame dan byk orang yg demo, ORANG YG TDK IKUT DEMO bs bebas lalu lalang beraktifitas spt biasa.
      Andai aja bs seperti itu di Indonesia ya 😛

      Like

  3. nah skrng baru nih muncul icon uisng fb nya 😉

    Like

  4. […] Kisah Unik Demonstrasi di Stuttgart, Jerman […]

    Like

Leave a Reply

Please log in using one of these methods to post your comment:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

 
%d bloggers like this: